Senin, 31 Oktober 2011

Olahraga Ekstrim: Cluster Ballooning dengan Balon Helium


Di luar negeri sana olahraga ini disebut "Clustering Ballooning". Kelihatannya seperti bergelantungan dibawa sekumpulan strawberry raksasa. Anda akan merasakan pengalaman yang lain dengan berada di antara awan di langit seorang diri. Mau coba?



Cluser Ballooning sebenarnya olahraga yang tidak rumit. Sang pilotnya diikatkan pada sekumpulan balon helium yang ukuran masing-masingnya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan balon udara biasa. Mengendalikannya ternyata tidaklah mudah. Tanpa ventilasi yang biasa digunakan pada balon udara biasa untuk kontrol ketinggian, cluster balloon hampir-hampir tidak bisa dikendalikan, sehingga kadang-kadang sang pilot harus memecahkan atau memutus balon-balonnya untuk mengurangi ketinggian. Pemberat seperti botol air dapat digunakan untuk membantu balon mendaki atau berakselerasi dan turun ke bumi. Waks!


Untuk menaikinya tidak diperlukan lisensi khusus, tetapi hanya beberapa gelintir orang saja yang mampu menaklukannya. Salah satunya adalah John Ninomiya yang menurutnya ini adalah suatu olahraga yang ekstrim dan eksentrik. Dia sudah terbang 60 kali (hingga saat ini) dan menjadi yang paling sering menerbangkannya. Dia menggunakan balon-balon helium sebanyak antara 50 hingga 100 balon, dan mengklaim pernah terbang hingga ketinggian 21.400 kaki (4 mil).


Bagi Ninomiya olahraga gila ini memang aneh dilihat dari alat dan tekniknya, yang jelas-jelas sulit untuk melakukannya dengan aman. Menurutnya dia menyukai tantangan cluster ballooning yang membutuhkan skill tinggi agar tidak terjadi kecelakaan yang bisa melukai atau bahkan membunuhnya.


Pernah terjadi di tahun 2007 Kent Couch dibawa oleh balon-balon heliumnya yang sebanyak 105 buah hingga jarak 193 mil. Dia sendiri hanya membawa alat-alat amatir untuk mengukur kecepatan dan ketinggiannya serta GPS untuk tracking posisinya.


Tahun 2008 seorang pendeta Katolik Adelir Antonio de Carli terbang dari Brazil dengan 1000 balon dan terbawa angin hingga ke lautan. Jasadnya akhirnya ditemukan di lepas pantai. Meski resikonya sangat besar, orang-orang seperti Ninomiya atau Mike Howard (yang pernah masuk buku rekor dunia karena mencapai ketinggian 18.300 kaki dengan 400 balon helium) tetap menikmatinya tantangannya. Howard pernah terbang untuk Greenpeace ketika memprotes tambang batubara Jerman dengan menggunakan 600 balon. Simak videonya di bawah ini:

Tidak ada komentar: